Betapa banyak orang-orang yang membohongi hati nuraninya sendiri, menutup hati mereka dari hidayah Allah SWT. Sampai pada akhirnya, mereka berujar: "Saya bukan tidak ingin baik, cuman Allah saja yang belum menerima menjadi seseorang yang baik." Ujaran dari mulut seorang hamba Allah yang begitu merdu terdengar dalam telinga. Seolah-olah, dia memposisikan dirinya hanya sebagai seorang korban PHP oleh Allah SWT, padaha sejak kapan Allah memberi harapan palsu kepada hamba-Nya.
Begitulah pemandangan saat ini, kita sebagai manusia kembali lalai akan tugasnya. Ya..apalagi kalau bukan beribadah kepada-Nya itulah tugas kita yang paling utama. Oleh karena itu, kita sebagai manusia hanya perlu terus berusaha untuk senantiasa menjalankan aktivitas ini menjadi suatu ibadah dihadapan Allah sebagai bentuk rasa syukur kita kepada-Nya. Namun begitulah manusia, dengan hawa nafsunya terkadang kita berkeluh kesah akan kehidupan ini tidak bersyukur atas apa yang kita dapatkan selama ini. Ujaran di atas hanya sebagai salah satu dari banyak contoh.
Sungguh sangat tidak terpuji ketika kita melontarkan kalimat seperti yang di atas. Betapa sayangnya Allah kepada kita, Allah memberikan waktu serta kesempatan untuk senantiasa berbenah, menjadi seseorang yang lebih baik. Namun kita sering membuang waktu, seakan kita tidak diberi kesempatan. Padahal Allah begitu banyak memberi kesempatan kepada kita dengan rahmat dan hidayahnya, mungkin kita sendiri terkadang tidak peka akan rahmat dan hidayah-Nya. Berapa waktu yang kita habiskan untuk membuang kesempatan itu, dengan alasan menunda kebaikan? Justru dengan menunda seperti itu sampai kapan kita akan berbuat baik. Apakah kita terus akan seperti itu hingga rahmat dan hidayah-Nya pudar berganti dengan laknat-Nya? Na'udzubillah.
Mengapa kita harus menunggu mood kita sedang di atas, ketika ingin membat suatu kebaikan? Justru dengan kebaikan itu mood kita menjadi bertambah. Mengapa kita harus menunggu semagat, ketika inging bertadarus Quran atau Qiyamul-lail?Jusru dengan itulah semangat kita semakin bertambah dan kebaikan itulah yang akan membuat kita menjadi baik bukan menunggu waktu yang baik. Kalaulah kita menginginkan seseorang yang kita cintai, maka datangilah cinta itu. Karena kalau dirunggu bisa ditikung oleh sahabat sendiri dan itu pasti sakit (pengalaman teman). Begitupun kita.. Jangan terlalu lama menunggu terus datangnya hidayah dari-Nya. Karena kita tidak akan pernah tahu, kapan waktu menunggu itu akan berakhir.
Tetaplah kita optimis, semangat dan berharap ridha Allah dalam berusaha. Kalaulah putus asa melanda, maka renungkanlah QS. Az-Zumar ayat 53 yang artinya:
"Katakanlah (Muhammad) Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Begitulah keadaan kita, sebagai seorang muslim harus memiiki semangat untuk berubah lebih baik dari sebelumnya. Manfaatkan kesempatan waktu dan umur kita dengan sebaik mungkin, Karena keduanya akan dipinta pertanggung jawabannya oleh Allah. Bisa jadi dengan keduanya kita menadapat kemulian disisi-Nya, tapi tidak dapat dipungkiri juga dengan keduanya kita bisa mendapat kehinaan.
Teruslah berusaha lebih baik dalam setiap saat, tapi perlu kita ingat! Bahwa semuanya kita landaskan atas ridha Allah SWT agar mendapat kemulian disisi-Nya, bukan untuk mendapat kemulian dari makhluk-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar