OM SYETAN OM!
"OM TELOLET OM..!" Ucapan itulah yang sempat heboh beberapa waktu yang lalu, kira-kira sebelum berakhirnya tahun 2016 kemarin. Tiga kata tersebut yang membuat orang-orang menjadi bahagia dan terhibur, seakan-akan beban yang ada dalam fikiran dan hati mereka hilang begitu saja. Dari anak-anak sampai orang dewasa, mereka sangat menikmati perkataan tersebut. Rela menunggu lama demi satu bis lewat dihadapan dan berteriak "om telolet om", pak supir pun membalas teriakan mereka dengan klakson khasnya yang berbunyi telolet. Pada akhirnya, ucapan tersebut memberikan saya inspirasi untuk membuat judul tulisan ini. Semoga dari tulisan yang banyak kelemahan ini, bisa bermanfaat khususnya bagi saya pribadi.
OM SYETAN OM!! Mendengar kata tersebut tentu sudah tidak asing bagi kita. Anak kecilpun sudah tidak asing lagi dengan kata syetan. Bahkan sebagai orang, menggambarkan syetan dengan bentuk yang macam-macam. Mulai dari syetan yang memakai baju putih, memakai celana dalam berwarna hijau, berwujud anak kecil yang suka mencuri uang, bahkan yang dibungkus kain kafan dengan berjalan melompat-lompat, dsb. Ya Rabb, apakah mereka semua itu nyata? Sampai - sampai semua orang merasa takut akan syetan-syetan (hantu panggilan kesayangannya) tersebut, dan akhirnya mereka tidak merasa takut akan keagungan Engkau. Seperti itu yang disebut syetan? Sesuatu yang menyeramkan, yang akhirnya sering kita sebut hantu.
Padahal pada faktanya, tidak seperti itu. Ibnu katsir dalam kitab tafsirnya menyebutkan bahwa syaitan itu di ambil dari kata bahasa arab yaitu : syathana, yang artinya jauh. jauh dari tabi'at manusia, dan jauh dengan fasiqnya dari setiap kebaikan. Maka dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa syaitan itu segala sesuatu yang jauh dan menjauhkan diri kita akan kebaikan.
Namun yang harus kita renungkan apakah syetan tersebut menjauhkan diri kita melalui perkara yang menyeramkan? Sebagaimana kita membayangkan syetan tersebut dengan bentuk yang menyeramkan. Kiranya kita harus berfikir ulang kalaulah anggapan kita bahwa memang syetan itu menyeramkan, Buktinya pada saat ini makin banyak kemaksiatan, makin banyak orang yang senang akan kesesatannya, makin banyak orang bersemangat ketika melakukan kemunkaran. Kalaulah syetan itu memang seram munkin tidak akan ada fenomena seperti yang telah dipaparkan di atas. Malah sebaliknya, mungkin akan sedikit manusia yang terjerumus ke dalam tipu muslihatnya.
Kita perhatikan firman Allah sebagaimana dalam QS. al-A'raf ayat 16-17 yang artinya: "Iblis menjawab: 'Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka muka dan belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. dan Engkau tidak akan men-dapati kebanyakan mereka bersyukur (ta'at)."
Dalam ayat di atas sudah jelas, bahwa syetan akan senantiasa menggoda kita sebagai manusia agar senantiasa jauh dari tabi'at atau fitrahnya, yaitu kebaikan.
Imam Ibnu Katsir menafsirkan dalam ayat ini: "akan mendatangi dari arah muka": bahwasanya iblis akan membuat manusai ragu akan permasalhan akhirat. Sementara "akan mendatangi dari arah belakang": bahwa iblis akan membuat manusia cinta kepada dunia. Dari "sebelah kanan": dibuatnya urusan agama tidak jelas, dan dari arah "sebelah kiri": Manusia akan dibuat tertarik dan senang akan kemaksiatan.
Dengan semua tekad tersebut dan ditambah strategi yang baik, banyak di antara kita akhirnya luluh dengan godaan si syetan tersebut. Contohnya ketika kita berjalan dengan seseorang yang kita cintai dan pada saat itu kebetualan hanya berdua (walaupun sebenarnya Allah melihat). Seketika disana masuk sebuah perasaan yang sangat aneh tapi indah, seolah-olah datang sesuatu yang berbisik ke dalam lubuk hati kita."Tuh lihat orang yang kamu cintai, dia kelelahan dia mana bukti cintamu kepadanya bantu lah dia, bukankah saling membantu itu adalah perintah Allah?". Saat itu lah syetan mengeluarkan gombalan manis yang penuh keindahan seolah-olah hal tersebut adalah biasa, dan akhirnya kau pun menggenggam tangan lembut orang yang kita cintai dengan niat membantu kepada orang yang membutuhkan, dan kita kita berbisik di dalam hati: "karena sesungguhnya setiap amal itu tergantung apa yang dia niatkan". Seakan-akan bisikan yang dikutip dari hadits itu menjadi pendukung dari perbuatan kita tersebut (shiittlah), padahal mah itu teh...ya bisa nilai sendiri.
Bahkan dikesempatan lainnya, ketika kita mendengar adzan subuh dipagi hari untuk menyongsong hari dengan penuh semangat, maka bisikan halus datang kedalam alam bawah sadar kita yang sebenarnya baru sadar. "Sudah tidur lagi saja, udaranya dingin lho......., nanti kamu terserang penyakit. Sudah gampang tunggu adzan selsai terlebih dahulu, nanti baru wudlu. Kalau sekarang masih dingin Allah juga pasti mengerti karena ini mudlarat". Ya seperti itu kira-kira kalau kita jabarkan. padahal kalau kita berfikir jernih, menggunakan akal plus iman yang bersih dan suci, apakah semua itu akan terjadi? Ketika kita bangun shubuh atau dini hari untuk melaksankan sepertiga malam, lalu berwudlu apakah kita akan mati kedinginan? Tentu saja tidak! Belum pernah ada satu pun judul di dalam koran, televisi, bahkan media online judul berita dengan caption :"seorang pria tewas membeku kedinginan akibat berwudlu di waktu subuh" belum pernah kan? Kalaulah ada saya berani pulang liburan ke Indonesia tahun ini.
Dari contoh tersebut, ternyata syetan itu menjerumuskan kita ke dalam kesesatan tidak dengan bentuk yang menyeramkan, mengerikan dsb. Tapi sebaliknya, begitu lembutnya syetan menggoda kita, membisikan hal yang begitu indah kepada kita, padahal tak terasa kita terjebak di dalam perangkapnya.
Pantas lah ketika kita akan membaca al-Quran atau sedang dalam keadaan marah juga pada saat dalam keaadaan situasi seperti diatas, Rasulullah memerintahkan keapda kita untuk melafalkan isti'adzah. Maka ketika datang rayuan dan gombalannya, bacalah: a'uudzubilahi mina as-syaithaanirrajiim, dan berteriaklah di dalam hati kita "OM SYETAN OM!!". Namun ketika isti'adzah tersebut malah tidak mempan untuk membentengi kita dari rayuan indah syetan, bisikan lah ke dalam hati kita : "OM SYETAN OM?". Wallaahua'lam bi as-shawab
#Bangopeng (24 Januari 2017)
Setan nya pinter nggombal jga ya...
BalasHapusNgajarin manusia ngegombal sama orang yg di cintai....
Hehe...
Tpi keren deh...